Senin, 28 November 2011

PERKAWINAN PERBANYAKAN TUMBUHAN

                
                 Allah SWT menciptakan makhluk di permukaan bumi ini dalam bentuk berpasang-pasangan, terdiri dari jenis kelamin jantan dan jenis kelamin betina. Yang jelas sekali perbedaan antara kedua jenis kelamin ini adalah pada manusia dan hewan. Ada manusia laki-laki, ada manusia perempuan, ada hewan jantan, dan ada hewan betina. Pada dunia tumbuh-tumbuhan bentuknya sedikit berbeda, yang ada adalah bunga jantan dan bunga betina. Tidak ada tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. Ada juga kebiasaan kita memberi nama “jantan” kepada buah-buahan tertentu yang tidak mau berbuah, tapi pengertiannya lain, tak ada hubungannya dengan jenis kelamin. Bunga jantan dan bunga betina pada tumbuh-tumbuhan hanya berada pada satu pohon, bahkan pada satu tandan bunga. Cuma saat atau waktu siap kawin pada bunga jantan dan bunga betina yang ada pada satu tandan bunga, tidak selalu sama, sehingga diperlukan persilangan dengan bunga pada tandan bunga yang lain atau pada bunga dari tumbuhan yang lain.
                 Perbanyakan tumbuhan atau regenerasi, tidak selalu melalui perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina, yang kita kenal dengan perbanyakan generatif, tetapi dapat pula melalui system perbanyakan vegetative, bahkan bagi tumbuh-tumbuhan yang sangat sederhana dapat melalui pembelahan sel. Pada tanaman tertentu banyak teknologi perbanyakan vegetatif yang sudah diketahui, mulai dari stek, okulasi, enten, dan lain-lain, sampai pada yang disebut kultur jaringan.
                 Perbanyakan generatif pada tumbuh-tumbuhan disebut dengan berbagai istilah seperti : perkawinan, penyerbukan, persilangan dan pembuahan. Yang dalam prakteknya adalah sel induk betina, dibuahi, diserbuki, dikawini atau disilangi oleh sel jantan yang juga disebut tepung sari. Sel betina tetap menunggu dan sel jantan berterbangan dalam jumlah yang sangat banyak untuk mencari sel betina. Dalam persilangan itu biasanya menghasilkan buah dan buah menghasilkan biji. Setelah masak biji itu beterbangan kemana-mana untuk mencari tempat tumbuh. Ada kemungkinan terjadi persilangan antara dua species tumbuhan yang berbeda, tapi masa dalam family yang sama, sehingga menghasilkan species baru.
                 Walaupun masih sedikit dari jenis dan macam tumbuhan yang ada di muka bumi ini yang telah dipelajari sifat perkawinan dan perbanyakannya, namun ilmu pengetahuan mengenai ini sudah berkembang dengan pesat. Hanya saja ilmu pengetahuan itu dipelajari secara terpisah, sebagai salah satu pengetahuan umum yang tak ada sangkut pautnya dengan ilmu pengetahuan agama. Padahal dasar-dasar semua itu sudah disebutkan dalam Al Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar