Senin, 28 November 2011

JANTAN DAN BETINA


Firman Allah SWT dalam Surat Yaasin (36), ayat 36.

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

Artinya : Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
                 Tentang penciptaan segala sesuatu  berpasang-pasangan (firman Allah SWT pada surat Adz-Dzaariyaat ayat yang disebut terdahulu) pada ayat ini Allah SWT menyebutkan secara spesifik yaitu berpasang-pasangan baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari mereka sendiri dan dari apa yang tidak mereka ketahui. Yang ditumbuhkan oleh bumi tentulah dunia tumbuh-tumbuhan dan pengertian berpasang-pasangan pada tumbuh-tumbuhan adalah jantan dan betina. “Pada diri mereka sendiri” maksudnya tentulah pada diri manusia itu sendiri. Dan berpasang-pasangan pada manusia adalah laki-laki dan perempuan. Sedangkan ‘apa yang tidak mereka ketahui” maksudnya adalah makhluk Tuhan lainnya yang sangat kecil, sangat halus, dan sebagainya yang kita tidak ketahui.
                 Ayat ini juga menginformasikan bahwa banyak sekali lagi makhluk Tuhan yang tidak kita ketahui. Mungkin termasuk diantaranya adalah jasad renik, bakteri, virus, mikroplasma dan mungkin ada lagi yang lebih halus daripada itu. Ayat suci ini berlaku untuk selamanya, jadi sampai kiamat nanti akan tetap saja ada apa yang disebut oleh Tuhan pada Surat Yaasiin ayat 36 diatas, yaitu: “…… apa-apa yang tidak mereka ketahui”. Atau dengan perkataan lain, tidak akan mungkin manusia mengetahui semua makhluk ciptaan Tuhan itu. Firman Allah SWT dalam Surat Ar-Ra’d (13) Ayat 3.
وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الأرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
                 Dalam ayat ini antara lain Allah SWT mengatakan: “..... Dan menjadikan padanya segala buah-buahan berpasang-pasangan”. Jadi pada ayat ini Allah SWT khusus mengatakan tentang buah-buahan itu sangat banyak macamnya. Kita memang mengetahui banyak sekali buah-buahan itu macamnya, ada yang sudah dibudidayakan dan ada yang masih liar.
                 Dan setiapnya itu berpasang-pasangan artinya identik dengan manusia dan hewan, yaitu ada jantan dan betina. Tentunya yang dimaksud dengan buah-buahan disini adalah semua tumbuhan yang menghasilkan buah. Tidak persis sama dengan pengertian kita tentang buah-buahan. Misalnya kelapa, mete, kemiri, siwalan kita golongkan sebagai tanaman tua, bukan buah-buahan. Demikian pula dengan ketimun, tomat, terong, kita golongkan kepada sayur-sayuran, bukan buah-buahan. Firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rahman (55), Ayat 52.
فِيهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجَانِ
Artinya : Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
                 
               Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan kenikmatan, kebahagiaan yang ada dalam surga, yang akan dinikmati oleh orang-orang yang masuk surge nanti. Disinipun dikatakan bahwa buah-buahan di surga itu nanti ada juga bermacam-macam dan berpasang-pasangan. Dan macam-macam buah-buahan di surga itu nanti jauh lebih baik, lebih enak dari pada yang ada di dunia. Tidak ada bandingannya dan tidak terbayangkan oleh manusia sebelumnya akan kebaikan buah-buahan di surga itu nanti.
                 Selanjutnya adanya berpasang-pasangan, adanya laki-laki dan perempuan atau jantan dan betina ini, lalu menimbulkan perkawinan, persilangan atau penyerbukan antara anggota pasangan satu sama lainnya atau dengan pasangannya, menghasilkan turunan dan perkembangbiakan. Kalau andaikata Allah SWT tidak menciptakan berpasang-pasangan tersebut, tentunya proses perkawinan, perkembangbiakan itu tidak akan berlangsung, sehingga ada kemungkinan sebagian daripadanya sudah ada yang musnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar